Manusia
adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . sejak
ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik
obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material
yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai
kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang
berpikir atau homo sapiens, mahluk yang berbuat atau homo faber, mahluk yang dapat dididik atau homo educandum dan seterusnya.
Dalam
kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari
individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan
pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat
merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan
membawaperubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan
sikap-sikapnya.
Dalam
pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan.
. pada awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan
jasmaninya, ia belum peduli dengan apa saja yang terjadi diluar dirinya.
Ia sudah senang bila kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam
perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai mengenal lingkungannya,
membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman, keamanan dan
seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak kebutuhan non
fisik atau psikologis yang dibutuhkannya.
2. Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang memperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik
bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik
yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis.
Natur dan nature merupakan
istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan
karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan
emosional pada setiap tingkat perkembangan. Seorang bayi yang baru lahir
merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu garis keturunan ayah dan
garis keturunan ibu. Sejak terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan
yang baru, maka secara berkesinambungan dipengaruhi oelh bermacam-macam
faktor lingkungan yang merangsang.
3. Perbedaan Individu
Dalam
aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu
semua diri manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola
perkembangannya, dan di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang
membentuk warisan manusia, secara biologis dan sosial, tiap-tiap
individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Makna
“perbedaan” dan “perbedaan individual” menurut Lindgren (1980)
menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun
psikologis.
Adapun bidang-bidang dari perbedaannya yakni:
a. Perbedaan kognitif
Kemampuan
kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan tehnologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil
pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai segala
sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu
persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk
menjadi miliknya.
b. Perbedaan kecakapan bahasa
Bahasa
merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam
kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda.
Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah
pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna,
logis dan sistematis. Kemampuan berbaha sangat dipengaruhi oleh faktor
kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik (organ bicara).
c. Perbedaan kecakapan motorik
Kecakapan
motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk
melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf
pusat untuk melakukan kegiatan.
d. Perbedaan Latar Belakang
Perbedaaan
latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar
atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk
menguasai bahan.
e. Perbedaan bakat
Bakat
merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut
akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan
secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala
lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak
ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
f. Perbedaan kesiapan belajar
Perbedaan
latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural,
amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada
umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam
menerima pengaruh dari luar yang lebih luas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar