Rabu, 11 Juni 2014

Mewujudkan Pendidikan Karakter Berskala Internasional

Oleh: Ikhwanul Kirom, Publish on: 1 April 2014 00:00 wib
Pendidikan adalah senjata paling mematikan, karena dengan itu Anda dapat mengubah dunia”
(Nelson Mandela)

FILOSOFI PENDIDIKAN
            “Berikanlah aku tujuh orang pemuda, niscaya akan kuubah negeri ini” petikan kata-kata Bung Karno mengisyaratkan betapa pentingnya peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa dalam membangun kemajuan suatu negara. Hal ini juga didukung dengan banyaknya literatur dan analisa para tokoh terkenal yang berpendapat jika ingin melihat suatu negara mempunyai masa depan yang cerah atau tidak, maka lihatlah terlebih dahulu bagaimana peran para pemudanya. Pemuda memang menjadi aset yang berharga bagi suatu negara. Untuk membentuk seorang pemuda yang berkualitas baik dari segi pemikiran, tingkah laku dan kepribadian dibutuhkan sebuah pendidikan yang tersistem dengan baik. Karena kaitannya dengan perubahan bangsa maka sudah selayaknya sebuah negara menciptakan dan memikirkan dengan serius sebuah sistem pendidikan yang berkualitas dengan skala internasional agar nantinya lahir generasi-generasi yang membanggakan negara dengan prestasi-prestasi yang gemilang.

            Kebutuhan akan pendidikan ternyatak tidak hanya menjadi pokok pembahasan di era modern saat ini saja, namun jauh dari itu bahkan puluhan tahun yang lalu jika melihat kilas balik sejarah kita akan menemukan jejak rekam para pahlawan yang berkiprah langsung dalam perjuangan pendidikan bagi bangsa Indonesia. Sebut saja R.A. Kartini dengan bukunya habis gelap terbitlah terang, Budi Utomo dengan organisasi pergerakan pemudanya hingga Kyai Ahmad Dahlan dengan perjuangannya membangun sekolah-sekolah.
            Selain itu, mayoritas bangsa Indonesia yang beragama Islam dan terbesar di dunia sebenarnya merupakan potensi bagi bangsa ini. Karena dalam agama Islam telah diajarkan tentang kewajiban menuntut ilmu dan ini terbukti dengan banyaknya prestasi dan karya yang telah diraih umat Islam berkat perjuangan para pemudanya.

AKAR PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
            Setelah kita mengetahui betapa pentingnya faktor pendidikan bagi kemajuan suatu bangsa. Lantas bagaiman sistem pendidikan yang ada di Indonesia? Sudahkah mencerminkan sebuah sistem pendidikan yang baik? Dan bagaimana output-output yang telah dihasilkan oleh negeri ini?
Berdasarkan data United Nations Development Program (UNDP) 2011 Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indonesia berada di urutan 124 dari 187 negara yang disurvey dengan indeks 0,67 persen. Sedangkan Singapura dan Malaysia mempunyai indeks yang jauh lebih tinggi yaitu 0,83 persen dan 0,86 persen. Bahkan menurut Subandi Sardjoko, Direktur Pendidikan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indeks tingkat pendidikan tinggi Indonesia juga dinilai masih rendah yaitu 14,6 persen, berbeda dengan Singapura dan Malaysia yang sudah mempunyai indeks tingkat pendidikan yang lebih baik yaitu 28 persen dan 33 persen. Kualitas guru di Indonesia juga dinilai masih rendah. Bandingkan saja dengan guru pengajar TK di negara seperti Jepang yang rata-rata mereka lulusan S2 berbeda dengan di Indonesia lulusan SMU bisa dengan mudah menjadi guru TK. Saya pun sebagai pengajar di salah satu sekolah di Surabaya juga merasakan hal yang sama. Ketika pembuatan perangkat mengajar menjadi kewajiban bagi para guru, banyak dari para guru belum menguasai teknologi komputer. Mereka juga tidak terbiasa dengan dunia internet bahkan kesulitan dalam hal mengoperasikan komputer. Hal ini sangat menganggu keberlangsungan proses belajar mengajar. Belum lagi ditambah dengan kesejahteraan para guru yang sangat minim yang pada akhirnya sangat berpengaruh pada kualitas mereka dalam proses pembelajaran.

YUUK MENGENAL PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA

Rasanya tidak lengkap jika kita tidak belajar dari negara-negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik di dunia. Berdasarkan hasil survey internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Coorperation dan Development (OEDC). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA yang mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika. Finlandia merupakan negara dengan pendidikan terbaik. Negara dengan ibukota Helsinki ini menerapkan pendidikan gratis bagi para warganya. Hebatnya Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga unggul dalam anak-anak lemah mental.
Kunci sukses Finlandia dalam menerapkan pendidikan yang berkualitas diantaranya  tidak mengenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, tidak membebankan PR tambahan, apalagi memborbardir siswa dengan berbagai tes. Siswa Finlandia rata-rata mulai sekolah di usia yang agak lambat yaitu usia 7 tahun, dengan jam sekolah lebih sedikit dibandingkan negara-negara lainnya yaitu hanya 30 jam perminggu.
Untuk kualitas guru-guru Finlandia tidak perlu diragukan lagi karena mereka mendapatkan pelatihan terbaik. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, hal ini terbukti dengan banyaknya lulusan sekolah menengah terbaik yang mendaftar masuk ke fakultas pendidikan. Beda dengan di Indonesia tingkat persaingan lebih ketat masuk ke fakultas kedokteran. Para guru disana juga bebas menggunakan metode kelas apapun, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri dan buku teks yang mereka pilih sendiri. Ujian dan test dianggap menghancurkan tujuan belajar siswa karena terlalu banyak tes membuat guru cenderung mengajar siswa hanya untuk lolos ujian. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian. Dan pada usia 18 tahun siswa di Finlandia, baru mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka ke perguruan tinggi.
Dalam proses belajar mengajar, guru-guru disana juga tidak hanya menggunakan metode ceramah. Suasana sekolah dibuat senyaman mungkin santai dan fleksibel. Tidak banyak komando sehingga membuat belajar terasa menyenangkan. Siswa yang lambat mendapat dukungan secara intensif baik oleh guru maupun siswa lain. Remedial tidak dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Selain itu ada kata-kata yang dihindari oleh guru-guru di Finlandia yaitu  kata “kamu salah” pada siswa , karena hal ini akan membuat siswa merasa malu dan tidak percaya diri.

PENDIDIKAN BERKARAKTER SKALA INTERNASIONAL

Satu hal yang penting dalam dunia pendidikan adalah unsur pendidikan berkarakter bagi siswa. Sepintar apapun seseorang, jika tidak memiliki kepribadian yang bagus akan  menjadi perusak bagi generasi bangsa. Kasus korupsi, narkoba, sex bebas, kriminalitas yang merajalela merupakan bukti bahwa bangsa ini memiliki pendidikan karakter yang rendah. Untuk memenangkan persaingan di kancah internasional, pendidikan karakter mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, namun juga di  lingkungan rumah dan sosial. Karena karakter adalah kunci keberhasilan individu. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang sinergi antara tiga elemen baik pemerintah, masyarakat dan keluarga dalam membentuk generasi bangsa yang berkarakter. Dan hal ini semakin menguatkan keyakinan dan kesadaran masyarakat Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar